Sabtu, 14 April 2012

SUMBER DAYA AIR


MAKALAH
SUMBER DAYA AIR
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pengetahuan Lingkungan
Dosen Pengampu: Ibu Lianah, M.Pd
                                                                                               




Disusun Oleh :
Anisatul Mar’ah          (113811022)
Lu’luil Maknun           (113811032)
Yuni Alfiani R                        (113811039)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2011

Sumber Daya Air
I. Pendahuluan
     Air merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Dibeberapa wilayah di Indonesia telah mengalami krisis air bersih yang keadaannya semakin memprihatinkan. Meskipun air adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang mempunyai arti setelah dipakai dapat dibersihkan kembali. Namun pembersihan itu tidak selalu dapat sempurna sehingga biarpun lambat, nampaknya air bersih ini makin hari makin menurun jumlah dan kualitasnya.[1] Manusia mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu tetapi tanpa air manusia akan mati dalam beberapa hari saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan suatu tindakan agar bisa memperbaharui sumber daya air dan kebutuhan air bersih tetap tercukupi. Salah satu tindakanl tersebut yaitu Desalinasi. Proses ini memanfaatkan air laut yang sangat melimpah, meskipun sudah diriwayatkan dalam Al-Qur’an bahwa air laut dan air tawar tidak dapat bersatu namun proses ini hanya mengubah air laut menjadi air tawar. Diriwayatkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 53
 uqèdur Ï%©!$# ylttB Ç`÷ƒtóst7ø9$# #x»yd Ò>õtã ÔN#tèù #x»ydur ìxù=ÏB Ól%y`é& Ÿ@yèy_ur $yJåks]÷t/ %Y{yöt/ #\ôfÏmur #Yqàføt¤C ÇÎÌÈ  
“Dan Dia-lah yang memberikan dua laut mengalir (berdampinga); yang ini tawar dan segar dan yang lain asin lagi pahi; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus”. [2]


II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemanfaatan sumber daya air
2. Pengertian desalinasi
3. Bagaimana metode distilasi
III. Pembahasan
1.      Pemanfaatan Sumber Daya Air
                      Pemanfaatan air dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan non-konsumtif. Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan segera tersedia lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana penguapan dan penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan ternak terjadi dalam jumlah yang cukup besar). Jika air yang digunakan tidak mengalami kehilangan serta dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah diolah jika air berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara non-konsumtif dan dapat digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
a.       Pertanian
Diperkirakan 69% penggunaan air diseluruh dunia untuk irigasi. Dibeberapa wilayah irigasi dilakukan terhadap semua tanaman pertanian, sedangkan di wilayah lainnya irigasi hanya dilakukan untuk tanaman pertanian yang menguntungkan, atau untuk meningkatkan hasil. Berbagai metode irigasi melibatkan perhitungan antara hasil pertanian, air, biaya produksi, penggunaan peralatan dan bangunan.
Saat populasi dunia  meningkat, dan permintaan terhadap bahan pangan juga konsumsi meningkat dengan suplai air yang tetap, terdapat dorongan untuk mempelajari bagaimana memproduksi bahan pangan dengan sedikit, melalui peningkatan metode dan teknologi irigasi, manajemen air pertanian, tipe tanaman pertanian, dan pemantauan air.
b.       Industri
Diperkirakan bahwa 15% air di seluruh dunia dipergunakan untuk industri. Banyak pengguna industri yang menggunakan air, termasuk pembangkit listrik yang menggunakan air untuk pendingin atau sumber energi, pemurnian bahan tambang dan minyak bumi yang menggunakan air untuk proses kimia, hingga industri manufaktur yang menggunakan air sebagai pelarut.
Air juga digunakan untuk membangkitkan energi. Pembangkit listrik tenaga air mendapatkan listrik dari air yang menggerakkan turbin air yang dihubungkan dengan generator. Energi ini pada dasarnya disuplai oleh matahari; matahari menguapkan air di permukaan, yang lalu mengalami pengembunan di udara, turun sebagai hujan, dan air hujan mensuplai air bagi sungai yang mengaliri pembangkit listrik tenaga air. Bendungan Three Gorges merupakan bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.
c.        Rumah tangga
Diperkirakan 15% penggunaan air di seluruh dunia adalah di rumah tangga. Hal ini meliputi air minum, mandi, memasak, sanitasi, dan berkebun. Kebutuhan minimum air yang dibutuhkan dalam rumah tangga menurut Peter Gleick adalah sekitar 50 liter per individu per hari, belum termasuk kebutuhan berkebun. Air minum haruslah air yang berkualitas tinggi sehingga dapat langsung dikonsumsi tanpa risiko bahaya. Di sebagian besar negara-negara berkembang, air yang disuplai untuk rumah tangga dan industri adalah air minum standar meski dalam proporsi yang sangat kecil digunakan untuk dikonsumsi langsung atau pengolahan makanan.
d.       Rekreasi
Penggunaan air untuk rekreasi biasanya sangatlah kecil, namun terus berkembang. Air yang digunakan untuk rekreasi biasanya berupa air yang ditampung dalam bentuk reservoir, dan jika air yang ditampung melebihi jumlah yang biasa ditampung dalam reservoir tersebut, maka kelebihannya dikatakan digunakan untuk kebutuhan rekreasional. Pelepasan sejumlah air dari reservoir untuk kebutuhan arung jeram atau kegiatan sejenis juga disebut sebagai kebutuhan rekreasional.
e.        Lingkungan dan ekologi
Penggunaan bagi lingkungan dan ekologi secara eksplisit juga sangat kecil namun terus berkembang. Penggunaan air untuk lingkungan dan ekologi meliputi lahan basah buatan, danau buatan yang ditujukan untuk habitat alam liar, konservasi satwa ikan, dan pelepasan air dari reservoir untuk membantu ikan bertelur.
Seperti penggunaan untuk rekreasi, penggunaan untuk lingkungan dan ekologi juga termasuk penggunaan non konsumtif, namun juga mengurangi ketersediaan air untuk kebutuhan lainnya di suatu tempat pada suatu waktu tertentu.
2.      Pengertian Desalinasi
            Air bersih akhir-akhir ini sulit dijumpai. Banyak orang kekurangan persediaan air untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sehingaga harus ada alternatif lain yang bisa memecahkan masalah tersebut, salah satunya dengan cara desalinasi. Cara desalinasi ini memanfaatkan air laut sebagai objek utamanya. Telah kita ketahui sekarang ini volume air laut meningkat akibat dari adanya global warming. Maka dari itu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya air laut tersebut. Desalinasi adalah proses buatan untuk mengubah air asin (umumnya air laut) menjadi air tawar. Proses desalinasi yang paling umum adalah destilasi dan osmosis terbalik. Desalinasi saat ini cukup mahal jika dibandingkan dengan mengambil langsung dari sumber air tawar, hanya sebagian kecil kebutuhan manusia terpenuhi melalui desalinasi. Proses ini terjadi secara ekstensif di Teluk Persia untuk mensuplai air bagi beberapa wilayah di Timur Tengah dan fasilitas wisata dan perhotelan di wilayah tersebut.
            Dalam desalinasi selain menghasilkan air yang layak minum, proses ini dapat juga menghasilkan garam dapur ataupun air berkadar garam tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai kolam apung sebagai mana salah satu wahana di Taman Impian Jaya Ancol. Desalinasi merupakan salah satu alternatif mengatasi krisis air bersih yang sering terjadi di indonesia.
3.      Metode Distilasi
Distilasi ialah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut, atau bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda.[3] Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/13/Simple_distillation_apparatus.png/190px-Simple_distillation_apparatus.pngDalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Gambar 1.1
Bagan Alat Distilasi

Keterangan gambar 1.1 :
1. wadah air       2. labu distilasi       3. Sambungan        4. termometer
5. kondensor      6. aliran masuk air dingin      7. aliran keluar air dingin                   8. Labu distila     9. lubang udara        10. tempat keluarnya distilat                         13. Penangas      14. air penangas        15. Larutan       16. wadah labu distilat. [4]



IV. Penutup
A.    Simpulan
           Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, tetapi di zaman sekarang ini air bersih sudah sukar dijumpai. Sedangkan air laut jumlahnya meningkan karena disebabkan adanya global warming. Untuk memanfaatkan melimpahnya air laut tersebut dapat digunakan cara Desalinasi yang dapat mengubah air laut menjadi air yang layak di konsumsi. Metode yang digunakan adalah Distilasi. Untuk mencegah kekurangan air bersih mulai dari sekarang kita harus hemat dalam penggunaannya.
B.     Kritik dan Saran
           Demikian makalah yang disusun oleh penulis, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik hal penulisan maupun pemaparan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah kami selanjutnya. Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan. Atas kritik dan saran pembaca kami mengucapkan terimakasih.













DAFTAR PUSTAKA

Soemarwoto, Otto. 1996. .Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:
            Gadjah Mada University Press
Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati. Yogyakarta:
            Pustaka Belajar
Aly, Abdullah. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
http://www.Wikipedia  Indonesia.com  25 September 2011
Thohar, Shohib. 2010. Mushaf Al-Azhar. Bandung: Hilal


[1] Abdullah Aly, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara,1991), hlm. 35
[2] Shohib Thohar, Mushaf Al-Azhar (Bandung: Hilal, 2010),  hlm. 364
[3] Irfan  Anshory, Kimia SMU 1, (Jakarta: Erlangga,  2000), hlm. 20
[4] http://www.wikipedia Indonesia.com (25 Semtember 2011)

0 komentar:

Posting Komentar