MAKALAH
SUMBER DAYA AIR
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Pengetahuan
Lingkungan
Dosen
Pengampu: Ibu Lianah, M.Pd
Disusun
Oleh :
Anisatul
Mar’ah (113811022)
Lu’luil
Maknun (113811032)
Yuni
Alfiani R (113811039)
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
TAHUN
PELAJARAN 2011
Sumber Daya Air
I. Pendahuluan
Air merupakan suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Dibeberapa wilayah di Indonesia
telah mengalami krisis air bersih yang keadaannya semakin memprihatinkan. Meskipun
air adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang mempunyai arti setelah
dipakai dapat dibersihkan kembali. Namun pembersihan itu tidak selalu dapat sempurna
sehingga biarpun lambat, nampaknya air bersih ini makin hari makin menurun
jumlah dan kualitasnya.[1] Manusia mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu tetapi
tanpa air manusia akan mati dalam beberapa hari saja. Untuk mengantisipasi hal
tersebut diperlukan suatu tindakan agar bisa memperbaharui sumber daya air dan
kebutuhan air bersih tetap tercukupi. Salah satu tindakanl
tersebut yaitu
Desalinasi. Proses ini memanfaatkan air laut yang sangat
melimpah, meskipun sudah diriwayatkan dalam Al-Qur’an bahwa air laut dan air
tawar tidak dapat bersatu namun proses ini hanya mengubah air laut menjadi air
tawar. Diriwayatkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 53
uqèdur Ï%©!$# ylttB Ç`÷tóst7ø9$# #x»yd Ò>õtã ÔN#tèù #x»ydur ìxù=ÏB Ól%y`é& @yèy_ur $yJåks]÷t/ %Y{yöt/ #\ôfÏmur #Yqàføt¤C ÇÎÌÈ
“Dan Dia-lah yang memberikan dua laut
mengalir (berdampinga); yang ini tawar dan segar dan yang lain asin lagi pahi; dan
Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus”. [2]
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemanfaatan sumber daya air
2. Pengertian desalinasi
3. Bagaimana metode distilasi
III. Pembahasan
1.
Pemanfaatan Sumber Daya Air
Pemanfaatan air
dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan non-konsumtif. Air
dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan segera tersedia lagi
untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana penguapan dan penyerapan ke
dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan ternak terjadi dalam jumlah
yang cukup besar). Jika air yang digunakan tidak mengalami kehilangan serta
dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah diolah jika air
berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara non-konsumtif dan dapat
digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
a. Pertanian
Diperkirakan 69% penggunaan air diseluruh dunia untuk irigasi. Dibeberapa
wilayah irigasi dilakukan terhadap semua tanaman pertanian, sedangkan di
wilayah lainnya irigasi hanya dilakukan untuk tanaman pertanian yang
menguntungkan, atau untuk meningkatkan hasil. Berbagai metode irigasi
melibatkan perhitungan antara hasil pertanian, air, biaya produksi, penggunaan
peralatan dan bangunan.
Saat populasi dunia meningkat, dan permintaan terhadap bahan
pangan juga konsumsi meningkat dengan suplai air yang tetap, terdapat dorongan
untuk mempelajari bagaimana memproduksi bahan pangan dengan sedikit, melalui
peningkatan metode dan teknologi irigasi, manajemen air pertanian, tipe tanaman
pertanian, dan pemantauan air.
b. Industri
Diperkirakan
bahwa 15% air di seluruh dunia dipergunakan untuk industri. Banyak pengguna
industri yang menggunakan air, termasuk pembangkit listrik yang menggunakan air
untuk pendingin atau sumber energi, pemurnian bahan tambang dan minyak bumi
yang menggunakan air untuk proses kimia, hingga industri manufaktur yang
menggunakan air sebagai pelarut.
Air juga digunakan untuk membangkitkan energi. Pembangkit
listrik tenaga air mendapatkan listrik dari air yang menggerakkan turbin air
yang dihubungkan dengan generator. Energi ini pada dasarnya disuplai oleh
matahari; matahari menguapkan air di permukaan, yang lalu mengalami pengembunan
di udara, turun sebagai hujan, dan air hujan mensuplai air bagi sungai yang mengaliri
pembangkit listrik tenaga air. Bendungan Three Gorges merupakan bendungan
pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.
c. Rumah tangga
Diperkirakan 15% penggunaan air di seluruh dunia adalah di rumah tangga.
Hal ini meliputi air minum, mandi, memasak, sanitasi, dan berkebun. Kebutuhan
minimum air yang dibutuhkan dalam rumah tangga menurut Peter Gleick adalah
sekitar 50 liter per individu per hari, belum termasuk kebutuhan berkebun. Air
minum haruslah air yang berkualitas tinggi sehingga dapat langsung dikonsumsi
tanpa risiko bahaya. Di sebagian besar negara-negara berkembang, air yang
disuplai untuk rumah tangga dan industri adalah air minum standar meski dalam
proporsi yang sangat kecil digunakan untuk dikonsumsi langsung atau pengolahan
makanan.
d. Rekreasi
Penggunaan air untuk rekreasi biasanya sangatlah
kecil, namun terus berkembang. Air yang digunakan untuk rekreasi biasanya
berupa air yang ditampung dalam bentuk reservoir, dan jika air yang ditampung
melebihi jumlah yang biasa ditampung dalam reservoir tersebut, maka
kelebihannya dikatakan digunakan untuk kebutuhan rekreasional. Pelepasan
sejumlah air dari reservoir untuk kebutuhan arung jeram atau kegiatan sejenis
juga disebut sebagai kebutuhan rekreasional.
e. Lingkungan
dan ekologi
Penggunaan bagi lingkungan dan ekologi secara
eksplisit juga sangat kecil namun terus berkembang. Penggunaan air untuk
lingkungan dan ekologi meliputi lahan basah buatan, danau buatan yang ditujukan
untuk habitat alam liar, konservasi satwa ikan, dan pelepasan air dari
reservoir untuk membantu ikan bertelur.
Seperti penggunaan untuk rekreasi, penggunaan untuk lingkungan dan ekologi
juga termasuk penggunaan non konsumtif, namun juga mengurangi ketersediaan air
untuk kebutuhan lainnya di suatu tempat pada suatu waktu tertentu.
2.
Pengertian Desalinasi
Air bersih akhir-akhir ini sulit dijumpai. Banyak orang kekurangan
persediaan air untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sehingaga harus ada
alternatif lain yang bisa memecahkan masalah tersebut, salah satunya dengan
cara desalinasi. Cara desalinasi ini memanfaatkan air laut sebagai objek
utamanya. Telah kita ketahui sekarang ini volume air laut meningkat akibat dari
adanya global warming. Maka dari itu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya air laut
tersebut. Desalinasi adalah proses buatan untuk mengubah air asin
(umumnya air laut) menjadi air tawar. Proses desalinasi yang paling umum adalah
destilasi dan osmosis terbalik. Desalinasi saat ini cukup mahal jika
dibandingkan dengan mengambil langsung dari sumber air tawar, hanya sebagian
kecil kebutuhan manusia terpenuhi melalui desalinasi. Proses ini terjadi secara
ekstensif di Teluk Persia untuk mensuplai air bagi beberapa wilayah di Timur
Tengah dan fasilitas wisata dan perhotelan di wilayah tersebut.
Dalam desalinasi selain
menghasilkan air yang layak minum, proses ini dapat juga menghasilkan garam
dapur ataupun air berkadar garam tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai kolam
apung sebagai mana salah satu wahana di Taman Impian Jaya Ancol. Desalinasi
merupakan salah satu alternatif mengatasi krisis air bersih yang sering terjadi
di indonesia.
3.
Metode Distilasi
Distilasi ialah
cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut, atau bercampur dengan cairan
lain yang titik didihnya berbeda.[3]
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
dulu.
Gambar 1.1
Bagan Alat Distilasi
Keterangan gambar 1.1 :
1. wadah air 2. labu distilasi
3. Sambungan 4. termometer
5. kondensor 6. aliran masuk air dingin 7. aliran keluar air dingin 8. Labu distila 9. lubang udara 10. tempat keluarnya distilat 13. Penangas 14. air penangas
15.
Larutan 16. wadah labu distilat. [4]
IV.
Penutup
A. Simpulan
Air merupakan kebutuhan pokok bagi
makhluk hidup, tetapi di zaman sekarang ini air bersih sudah sukar dijumpai.
Sedangkan air laut jumlahnya meningkan karena disebabkan adanya global warming.
Untuk memanfaatkan melimpahnya air laut tersebut dapat digunakan cara
Desalinasi yang dapat mengubah air laut menjadi air yang layak di konsumsi. Metode
yang digunakan adalah Distilasi. Untuk mencegah kekurangan air bersih mulai
dari sekarang kita harus hemat dalam penggunaannya.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah yang disusun oleh
penulis, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik hal penulisan maupun
pemaparan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah kami selanjutnya. Mohon maaf
apabila masih banyak kekurangan. Atas kritik dan saran pembaca kami mengucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Soemarwoto, Otto. 1996. .Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:
Gadjah
Mada University Press
Supriharyono. 2009. Konservasi
Ekosistem Sumber Daya Hayati. Yogyakarta:
Pustaka
Belajar
Aly, Abdullah. 1991. Ilmu
Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
http://www.Wikipedia
Indonesia.com 25 September 2011
Thohar, Shohib. 2010. Mushaf
Al-Azhar. Bandung: Hilal
0 komentar:
Posting Komentar